Peta

Peta
Hallo semua, terima kasih sudah mengunjungi blog kami.
Kali ini Gisser mau berbagi ilmu seputar Peta, tapi bagi teman-teman yang belum membaca tentang Kartografi, silahkan dibaca terlebih dahulu ya.
Baiklah, langsung saja kita mulai pembahasannya.





A.  Pengertian Peta

Peta merupakan penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antara berbagai perwujudan yang diwakili. Menurut ICA (International Cartography Association), Peta adalah gambara konvensional yang dibuat dengan menggambarkan elemen-elemen yang ada dipermukaan bumi dan gejala yang ada hubungannya dengan elemen-elemen tersebut.

Menurut erwin Raisz (1948), Peta adalah suatu gambaran konvensional dari permukaan bumi, sepertinya kenampakannya oleh kita tegak lurus dari atas, dan ditambah huruf-huruf dan angka-angka sebagai informasi.

Peta mengandung arti komunikasi, artinya merupakan suatu signal atau saluran antara pengirim pesan (pembuat peta) dengan penerima pesan (pembaca peta), dengan demikinan peta digunakan untuk mengirim pesan, yang berupa informasi tentang realita dan wujud berupa gambar. Agar pesan (gambar) tersebut dapat dimengerti maka harus ada bahasa yang antara pembuat peta dan pembaca peta, Karografer disini harus bisa memhami apa yang hendak disampaikan pembuat peta kepada pembaca peta, dengan menterjemakannya dalam bahasa simbol agar pembaca dapat mengerti (Aryono Prohandito, 1989: 1).

Dalam pemakaian bahasa simbol seorang kartografer harus memahami betul bentuk simbol, penempatan simbol, arti simbol dan desain simbol tersebut. Dengan kata lain, penyajian secara keseluruhan dari peta itu sendiri. Hal ini penting agar peta mudah dibaca, mudah dimengerti dan dipahami, mudah ditafsirkan, mudah dianalisa sehingga memberi manfaat semaksimal mungkin sesuai maksud dan tujuannya.

Gambar.  Persepsi Penggunaan Peta

a.  Fungsi Peta

Fungsi peta adalah :
  • Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain dipermukaan bumi)
  • Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi)
  • Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk dari benua-benua, negara, gunung, dan lain-lainnya), sehingga dimensinya dapat terlihat dalam peta.
  • Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikannya dalam suatu peta. Dalam hal ini dipakai simbol-simbol sebagai “wakil” dari data-data tersebut, dimana kartografer menganggap simbol tersebut dapat dimengerti pengguna peta (Aryonio Prihandito, 1989: 2)

b.  Tujuan Pembuatan Peta

Tujuan pembuatan peta adalah:
  • Untuk komunikasi informasi ruang
  • Untuk menyimpan informasi
  • Digunakan untuk membantu suatu pekerjaan misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, perencanaan dan lain-lain
  • Digunakan untuk membantu dalam suatu desain, misalnya desain jalan, dan sebagainya
  • Untuk analisa data spasial, misalnya perhitungan volumen dan sebagainya (Aryono Prohandito, 1989 : 2-3)

c.  Analisa Peta

Analisa peta adalah kegiatan membaca obyek-obyek atau detail-detail, termasuk informasi yang ada dalam suatu peta. Contohnya :
  • Menghitung jumlah sungai
  • Mengukur panjang dan leher sungai
  • Mengukur jarak antar tempat
  • Mengukur luas wilayah
  • Menentukan letak astronomis suatu titik atau wilayah (area)

d.  Interpretasi Peta

Interpretasi peta merupakan kegiatan menentukan/membaca fenomena-fenomena yang ada berdasarkan aspek-aspek yang tercakup dalam suatu peta. Contohnya :
  • Menentukan arah aliran
  • Memperkirakan kesuburan tanah
  • Perkembangan lahan (komparasi beberapa peta ddengan tahun pembuatan yang berbeda)
  • Memperkirakan/menentukan lokasi tempat-tempat pelayanan umum (rumah sakit, terminal, sekolah, kawasan industri dan lain-lain)
  • Memperkirakan sedimentasi dari beberapa aliran sungai pada suatu tubuh perairan terntentu (waduk, danau, rawa)

e.  Karakteristik Peta

Peta memiliki karakteriskik sebagai berikut :
  • Skala bervariasi : Skala kecil, skala sedang dan skala besar
  • Mudah direproduksi
  • Biasanya digunakan sebagai peta dasar untuk kepentingan-kepentingan tertentu yang berupa peta-peta tematik
  • Menggambarkan daerah/wilayah terntentu yang relatif sempit
  • Untuk mengetahui lokasi peta, digunakan bantuan inset (gambaran wilayah yang lebih besar)
  • Untuk perencanaan-perencanaan yang detail harus menggunakan peta berskala besar.

f.  Globe

Globe adalah tiruan bola bumi atau sering disebut miniature bumi, karena bentuk dan konversi ukurannya dibuat seperti bumi yang sesungguhnya. Karakteristik globe adalah sebagai berikut :
  • Lokasi nyata/sebenarnya
  • Dapat mengetahui lokasi suatu titik/wilayah terhadap lokasi titik/wilayah lain diseluruh permukaan bumi
  • Sulit direproduksi/disalin
  • Keterangan sangat terbatas (karena biasanya berskala kecil)
  • Daerah/wilayah yang kecil tidak tergambar atau tergambar kurang jelas
  • Tidak lazim ditambakna simbol-simbol dan keterangan lain untuk kepentingan tertentu

Gambar.  Globe
g.  Atlas

Atlas adalah kumpulan peta umum skala kecil. Karakteristik dari atlas adalah:
  • Merupakan kumpulan peta-peta diseluruh permukaan bumi
  • Biasanya berskala kecil
  • Wilayah-wilayah yang kecil tak tergambar jelas
  • Mudah direproduksi
  • Biasanya digunakan untuk kepentingan yang berskala besar (regional), misalnya menggambarkan iklim, global, persebaran penduduk dunia, navigasi, dll
  • Dapat digunakan sebagai peta daras (base map).

 
Gambar.  Atlas Indonesia

B.  Macam Peta dan Ruang Lingkupnya

Macam-macam peta ditinjau dari 4 segi sebagai berikut:

1.  Macam peta ditinjau dari jenisnya

a. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara/ortofoto yang dilengkapi garis kontur, nama, dan lengenda. Terdiri atas :
  • Peta foto yang telah direktifikasi
  • Peta ortofoto

b. Peta garis, yaitu peta ynag menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan/wilayah. Contohnya adalah:
  • Peta topografi
  • Peta tematik
2.  Macam peta ditinjau dari skala

Ditinjau dari skalanya, macam peta terdiri atas:
  • Peta kadastral/hak milik      :   > 1:5000
  • Peta skala besar                   :   1:5000 s/d 1:25.000
  • Peta skala medium               :   1:25.000 s/d 1:500.000
  • Peta skala kecil                    :  1:500.000 s/d 1:1.000.000
  • Peta umum                            :   <1:1.000.000

3.  Macam peta ditinjau dari fungsi

Ditinjau dari fungsinya, macam peta terdiri atas :

a.  Peta umum (general map)
Merupakan peta yang berisi jalan, bangunan, batas wilayah, garis pantai, elevasi, dan sebagainya. Peta umum skala besar disebut peta topografi, sedangkan peta umum skala kecil disebut atlas.

Gambar.  Contoh Peta Umum

b.  Peta tematik
Merupakan peta yang menunjukkan hungan ruang dalam bentuk atribut tunggal atau hubungan atribut. Ada beberapa macam maksud dan tujuan dari peta tematik.
Gambar.  Peta Kelas Lereng

c.  Kart
Merupakan peta yang didesain untuk keperluan navigasi, nautical dan aeronautical. Peta kelautan yang ekuivali dengan peta topografi disebut peta Batimetrik.

Gambar.  Contoh Peta Kart
(Indonesia dikenal dengan peta Dishidros)

4.  Macam peta ditinjau dari maksud dan tujuan

Ditinjau dari maksud dan tujuannya ada banyak sekali macam peta. 
Misalnya ; peta tanah, peta geologi, peta kadaster, peta ekonomi, peta kependudukan, peta iklim, peta tata guna lahan, dan lain sebagainya.

Gambar.  Peta Geologi

Demikianlah pembahasan kita kali ini, lumayan panjang ya :D
Semoga artikel ini bisa bermanfaat, dan jangan lupa untu share ke akun sosmed kalian ya
Jangan lupa untuk like FP Geo Survey Nusantara dan GSN Present supaya tidak ketinggalan updetan berikutnya.. terima kasih

gsn

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar