Unsur - Unsur Peta

Unsur - Unsur Peta

Hallo semua, terimah kasih sudah mengunjungi blog kami.
Kali ini Gisser mau berbagi tulisan mengenai unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah peta.
Tapi, bagi teman-teman yang belum membaca penjelasan tentang Peta, silahkan dibaca terlebih dahulu ya.
Baiklah, tanpa panjang kali lebar lagi kita mulai pembahasannya.






Dalam peta, dikenal dua unsur, yakni unsur alami dan unsur buatan manusia. Yang termasuk dalam unsur alami adalah seperti sungai, laut, bukit, rawa, gunung api dan sejenisnya. Sedangkan Unsur buatan manusia seperti contohnya jalan kereta api, lapangan terbang, daerah pertanian dan sejenisnya.

Selain unsur alami dan unsur buatan yang dilukiskan dalam peta, terdapat juga unsur – unsur peta yang juga sering disebut sebagai syarat peta. Unsur – unsur peta ini adalah pelengkap yang harus ada di dalam peta yang baik. Artinya, peta dapat dikatakan baik atau memenuhi syarat bila terdapat unsur – unsur peta tersebut, yang meliputi :


1. Judul Peta

Setiap peta memerlukan judul agar membuatnya jelas dan mudah dikenali. Judul peta umumnya menunjukkan tentang lokasi peta dan terkadang juga jenis jenis peta. Judul peta ditulis besar dan jelas, diletakkan di bagian atas peta, sehingga mudah terlihat. Contoh judul peta misalnya : Peta Benua Asia, Peta Penyebaran Hasil Bumi di Indonesia.

Gambar. Judul Peta

2.  Legenda

Pada peta, legenda adalah keterangan dari lambang – lambang yang berguna untuk memudahkan peta untuk dibaca. Misalnya, legenda berisi lambang – lambang, dengan lambang kota yang menggunakan titik atau bulatan, jalan kereta api yang dilambangkan dengan garis hitam putih serta jalan raya dilambangkan dengan garis merah.

Gambar. Legenda Peta

3.  Simbol Peta

Simbol peta adalah tanda – tanda khusus yang umumnya digunakan di semua peta. Simbol pada peta dapat diklasifikasikan dalam beberapa bentuk, seperti:

  • Titik - dalam berbagai ukuran dan bentuk
  • Garis - misalnya dalam bentuk tebal, tipis, sejajar, dan terputus – pitis
  • Warna - misalnya merah, hijau, kuning, biru dan coklat
  • Daerah - misalnya untuk menunjukkan daerah pertanian, dan daerah rawa, DLL.

Gambar. Simbol Peta

4.  Orientasi Arah Peta

Orientasi arah ditambahkan pada peta untuk lebih mempermudah pembacaan peta. Orientasi arah menunjukkan a
rah mata angin pada peta yang digambarkan. Orientasi arah menggunakan sebuah panah yang menunjuk ke arah utara peta.


Karena itu, pada panah orientasi arah, dituliskan huruf U (singkatan kata Utara), atau dalam peta internasional akan ditulis N (North). Sebagai acuan, bila kita menghadap ke arah utara, maka punggung mengarah ke selatan, tangan kanan kita ke timur, dan tangan kiri kita ke barat.

Gambar.  Jenis-Jenis Bentuk Orientasi Arah Mata Angin

5.  Skala Peta

Skala peta merupakan angka yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Penulisan skala peta umumnya diletakkan di bawah peta atau judul peta. 
Dengan adanya skala, pembaca dapat mengetahui jarak sebenarnya yang ada di lapangan. Cara membaca skala pada peta cukup mudah. Apabila skala peta tertulis 1 : 200.000, artinya pada setiap satu sentimeter pada peta sama dengan 200.000 cm di lapangan.

Gambar. Contoh Skala Batang (atas) dan Skala Angka (bawah)

6.  Lettering (Tata Cara Penulisan)

Lettering adalah semua tulisan dan angka yang berfungsi untuk memperjelas arti dari lambang atau simbol yang ada pada peta. Contohnya, judul ditulis dengan huruf kapital dan tegak semua. Kota ditulis dengan huruf capital tegak dan bagian air seperti laut, sungai atau danau, ditulis dengan huruf miring.

Gambar. Lettering (Tata Cara Penulisan) pada Peta

7.  Inset Peta

Inset merupakan bentuk peta kecil yang ada di dalam suatu peta. Fungsi inset ini adalah untuk penunjuk lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah di sekitarnya yang lebih luas lagi. Tujuan inset adalah untuk memperjelas salah satu bagian dari peta serta menunjukkan lokasi yang penting, akan tetapi tampak kurang jelas di dalam peta.

Gambar. Contoh Inset Peta

8.  Garis Astronomis

Garis astronomis merupakan garis yang berguna dalam menentukan lokasi suatu tempat di permukaan bumi. Pada umumnya, garis astronomis berupa garis lintang dan garis bujur, dengan dilengkapi dengan angka derajat yang terletak di tepi peta.

Gambar. Contoh Garis Astronomis UTM (Hitam) dan Geografis (Biru)

9.  Sumber Peta

Sumber peta perlu pula dicantumkan supaya pembaca bisa mengetahui dari mana peta tersebut diperoleh. Tahun pembuatan peta juga penting, terutama untuk melukiskan data peta yang mudah berubah. Data peta yang mudah berubah misalnya seperti pada peta hasil pertanian, hasil perkebunan, dan penyebaran penduduk yang umumny mudah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.

Gambar. Sumber Peta

Demikianlah pembahasan kali ini, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi semuanya.
Jangan lupa share artikel ini di akun sosial media teman-teman ya.
Jangan lupa dukung kami dengan cara like FP Geo Survey Nusantara dan GSN Present 
terima kasih :D






gsn

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar